Topi Presiden Jokowi mirip Wig ini, jadi bahan omongan banyak orang,
Ada saja yang dibahas jika seseorang memang tak suka dengan seseorang
termasuk Seorang Presiden pun tak luput dari sebuah omongan negatif.
Presiden Jokowi baru-baru ini nampak menggunakan baju adat ulos
Pinuncaan dari Batak, style pada pakian tersebut menjadi bahan
pembicaraan hangat para netizen.
Saat mengenakan pakaian adat
tersebut, Jokowi malah disebut mirip dengan penyanyi asal Australia
yakni Sia Kate Isobelle Furler atau yang akrab dipanggil Sia. Topi Presiden Jokowi mirip Wig
Netizen
mengatakan, rumbai atau bulu-bulu halus pada penutup kepala yang
dikenakan Presiden Jokowi mirip dengan wig atau rambut palsu. Sementara
rambut palsu itu mirip dengan mirip dengan rambut Sia.
Seperti
yang terlihat di akun Instagram Visit Sumut yang menampilkan foto Jokowi
menggunakan pakaian tersebut. Foto yang disukai 5.000 orang tersebut
diunggah kemarin dan menuai banyak komentar. Topi Presiden Jokowi mirip Wig
“Kalau topinya dibuka wignya jadi mirip Sia kan,” tulis akun Fahmiinanu pada foto tersebut.
“Jokowi pakai wig nya Sia lol,” komen Fauzannarf.
“Itu Wig nya SIA ya pak,” tanya Bashaank.
“Lucu pak kyk pakai wig. Vidio clip sia. Candlier,” komen akun akbarzeinmua.
Komentar
lain juga menggangap bahwa pakaian adat yang digunakan Jokowi tersebut
kurang tepat pemakaiaannya sehingga membuat Jokowi terlihat seperti
menggunakan wig.
Presiden Jokowi melakukan kunjunga kerja selama
tiga hari di Sumatera Utara dalam rangka menghadiri Karnaval Kemerdekaan
Pesona Toba sebagai rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI. Jokowi dan
rombongan tiba di Sumut pada Jumat 19 Agustus 2016.
Penutup
kepala yang menurut netizen sebagai “topi aneh” itu memang tidak lumrah
seperti kebanyakan penutup kepala yang digunakan pemuka masyarakat
Batak. Presiden Jokowi justru seperti tengah menggunakan rambut palsu
(wig) akibat topi aneh itu. Topi Presiden Jokowi mirip Wig
Namun
ternyata, insiden kebudayaan yang menciderai suku Batak, tak hanya
terjadi pada insiden topi aneh itu. Insiden juga terjadi saat Presiden
Jokowi berkunjung ke Samosir dan menerima sebuah tongkat.
Menurut
tokoh masyarakat Batak, Monang Naipospos, tongkat yang diberikan kepada
Jokowi bukanlah Tongkat Balehat. Sebutan untuk tongkat yang biasa
digunakan para raja-raja Batak. Melainkan tongkat Tunggal Panaluan, yang
justru banyak dipakai para dukun-dukun Batak pada masa lalu.
“Yang
diberikan ke Jokowi itu tongkat Tunggal Panaluan. Itu tongkat dukun.
Makanya banyak ukiran yang mengandung nilai mistis. Kalau tongkat para
raja itu namanya Tongkat Balehat,” ujar Monang
“Tongkat Balehat
itu bentuknya seperti tongkat Komando. Lurus dan tingginya setinggi
kepala. Ada juga cincin-cincin yang terbuat dari emas dan Perak. Tongkat
itu melambangkan keluruhan budi dan kekayaan sang raja,” jelasnya.
Monang
pun sangat menyesalkan adanya insiden kesalahan memberikan tongkat itu.
Ia pun meminta kepada panitia acara-acara yang melibatkan kebudayaan
batak untuk betul-betul melibatkan tokoh adat dan tokoh masyarakat adat
yang benari-benar paham akan nilai-nilai dan tradisi masyarakat Batak.
“Jangan
karena tongkat itu banyak ukirannya dan bagus pula, terus disebut
tongkat raja. Kalau Jokowi tahu mungkin dia enggak mau pakai. Dia kan
bukan dukun,” keluhnya.
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Loisenews
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
0 komentar:
Post a Comment